Oleh Taufiqurrohman
Posted: 25/02/2014 17:39
Liputan6.com, Jakarta : Polri mengimbau masyarakat
mewaspadai peredaran uang palsu menjelang pelaksanaan Pemilu 2014.
Mabes Polri memprediksi, jumlah peredaran uang palsu di masyarakat akan
meningkat sebelum hari pencoblosan.
"Sinyalemen kita meningkat. Adanya penangkapan di
berbagai daerah terhadap (pengedar) uang palsu ini yang harus kita
awasi," kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Gedung MPR, Senayan,
Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Menurut Sutarman, uang palsu rentan
digunakan untuk kepentingan politik, khususnya menjelang pemungutan
suara dalam pemilu. Sejumlah pihak yang tak bertanggung jawab
memanfaatkan uang palsu untuk melancarkan praktik jual beli suara di
masyarakat.
Masih menurut Sutarman, pihaknya berharap masyarakat
dapat lebih cerdas dalam menerima pemberian uang dari pihak tertentu.
Terutama, jika pemberian itu berkaitan dengan jual beli suara.
"Kita
harapkan agar rakyat memilih wakil rakyatnya dan capres atau cawapres
nanti dengan hati yang tidak dipengaruhi uang," tandas Sutarman.
Polri
akan menurunkan 253.035 personel untuk pengamanan Pemilu 2014. Dalam
Operasi Mantap Brata 2014, para personel akan bertugas selama 224 hari
atau hingga seluruh tahapan pemilu selesai.
Sutarman mengatakan,
pihaknya akan membentuk satuan tugas tingkat pusat, daerah, maupun
polres. Personel Polri akan didukung oleh kekuatan personel TNI
berjumlah 23.450 dan 1.091.556 dari personel Linmas. (Ado/Sss)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !