Terbaru 24 Juni 2014 - 14:49 WIB
Meski disebut berwajah baru, nyatanya masih ada lukisan Hitler di sana.
"Bukan cuma Hitler, tapi ada KNIL dan ada juga dari Amerika," kata pemilik kafe Henry Mulyana.
Ia menegaskan bahwa yang ia tidak berniat menyebarkan paham Nazi atau memuja Nazi.
"Yang kami angkat adalah sejarah perang dunia, bukan khusus Nazi-nya tapi kan Nazi bagian dari sejarah juga," imbuhnya.
Tahun lalu, kontroversi ini membuat pemerintah Kota Bandung memanggil pemilik Soldatenkaffee untuk memastikan tujuan dari pemasangan simbol rasisme itu.
Pemkot Bandung mengakui tidak memiliki aturan khusus yang melarang pemasangan simbol Nazi berupa Swastika.
Namun, pemkot mengatakan simbol yang erat dengan peristiwa pembantaian etnis Yahudi itu semestinya tidak digunakan. Karena reaksi yang cukup besar, kafe akhirnya ditutup oleh pemiliknya.
Ketika dibuka kembali akhir pekan lalu, pengguna media sosial Twitter memiliki reaksi beragam. Sebagian tidak setuju dengan langkah tersebut, namun yang lain justru penasaran ingin mengunjunginya. (brt/bbc)
Satu tahun setelah ditutup
karena menuai kontroversi, sebuah restoran di Bandung yang memasang
simbol-simbol Nazi Jerman dibuka kembali.
Kafe yang awalnya bernama Klik
Soldaten Kaffee der Kommandantur Gross di Jalan Pasir Kaliki
itu menjadi perhatian media massa lokal dan internasional karena
memajang foto Hitler dan lambang-lambang SS.
"Bukan cuma Hitler, tapi ada KNIL dan ada juga dari Amerika," kata pemilik kafe Henry Mulyana.
Ia menegaskan bahwa yang ia tidak berniat menyebarkan paham Nazi atau memuja Nazi.
"Yang kami angkat adalah sejarah perang dunia, bukan khusus Nazi-nya tapi kan Nazi bagian dari sejarah juga," imbuhnya.
Tahun lalu, kontroversi ini membuat pemerintah Kota Bandung memanggil pemilik Soldatenkaffee untuk memastikan tujuan dari pemasangan simbol rasisme itu.
Namun, pemkot mengatakan simbol yang erat dengan peristiwa pembantaian etnis Yahudi itu semestinya tidak digunakan. Karena reaksi yang cukup besar, kafe akhirnya ditutup oleh pemiliknya.
Ketika dibuka kembali akhir pekan lalu, pengguna media sosial Twitter memiliki reaksi beragam. Sebagian tidak setuju dengan langkah tersebut, namun yang lain justru penasaran ingin mengunjunginya. (brt/bbc)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !