Terbaru 7 September 2014 - 13:46 WIB
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan AS ikut mengenang 10 tahun kematian aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib.
Hari ini 10 tahun yang lalu, Klik
Munir dinyatakan meninggal dunia di atas pesawat Garuda
Indonesia tujuan Amsterdam, Belanda. Otopsi menunjukkan adanya kandungan
arsenik dalam jumlah besar di tubuhnya.
"Sepuluh tahun yang lalu, seseorang membunuh Munir karena mereka khawatir ia akan berhasil membuat negaranya menjadi lebih demokratis, lebih bebas dan lebih manusiawi," kata John Kerry dalam pernyataan tertulis yang diterima BBC Indonesia.
Kerry juga mengatakan bahwa keadilan belum sepenuhnya terpenuhi. "Pada 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui bahwa resolusi kredibel terhadap kasus Munir akan menjadi ujian kunci bagi demokrasi Indonesia. Hal itu masih berlaku sampai sekarang. Kami mendukung semua upaya untuk membawa siapa pun yang memerintahkan Munir dibunuh ke meja hijau."
Meminta keadilan
Sementara itu, istri mendiang Munir dalam wawancara dengan BBC Indonesia beberapa waktu lalu mengatakan kasus ini belum selesai."Kalau hanya pelaku lapangannya saja sih, itu mah gampang saya pikir. Tapi dalangnya? Sampai sekarang masih bebas. Dan kita bisa lihat itu. Selama kasusnya tidak terselesaikan, yah kita (Suciwati dan aktivis pegiat hak asasi manusia) akan tetap minta, pemenuhan keadilannya," kata Suciwati.
Di Indonesia sendiri, berbagai kegiatan Klik memperingati kematian Munir juga marak diadakan dengan slogan "Munir ada dan berlipat ganda."
Sementara itu masyarakat Indonesia di Australia sejak awal bulan September mengadakan berbagai acara memperingati kematian Munir.
Sejumlah kegiatan seperti diskusi, pemutaran film, doa bersama serta aksi diselenggarakan di sejumlah kota besar seperti Canberra, Sydney, Brisbane, Melbourne serta kemungkinan di beberapa kota lainnya di Australia.
Munir Said Thalib meninggal dunia pada usia 39 tahun dalam perjalanan ke Amsterdam untuk menempuh pendidikan S2 bidang hukum humaniter di Universitas Utrecht.(brt/bbc)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !