Seorang
dosen di Banda Aceh menuai kontroversi di media sosial setelah mengajak
para mahasiswi melakukan kuliah lapangan di gereja.
Dosen IAIN
Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh ini mengajak para mahasiswanya melakukan
Studi Gender dalam Islam ke satu gereja Katolik.Banyak kecaman dan kritikan yang muncul melalui Facebook dan akun Rosnida sendiri saat ini telah dicabut. Rosnida sendiri belum berhasil dihubungi BBC Indonesia namun sejumlah laporan di Aceh menyebutkan ia menolak untuk berkomentar.
Sejumlah komentar yang masuk antara lain menyebutkan agar pihak terkait "memperketat kuliah belajar di lapangan."
Uzair, seorang wartawan senior di Banda Aceh, mengatakan "orang tidak melihat konteks secara keseluruhan bahwa ini terkait dengan kegiatan akademik."
"Ini perkuliahan biasa. Di kampus, studi tentang perbandingan agama biasa dilakukan. Dosen ini dihujat karena membawa mahasiswa mendengar nara sumber seorang pendeta di gereja. Padahal di tempat lain orang ada juga yang salat di gereja," tambahnya.
Kelompok 44 LSM yang menyebut diri Masyarakat Sipil Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo untuk memberikan perlindungan "kepada salah satu warganya (Dr.Rosnida Sari) yang saat ini dalam ancaman baik dirinya maupun keluarganya."
Dalam satu pernyataan, kelompok yang antara lain mencakup Koalisi Perempuan Indonesia menyatakan, "Kasus ini adalah puncak gunung es dari semakin menipisnya toleransi di tingkat masyarakat bahkan sudah menjadi ancaman bagi kebebasan akademis di satu pihak dan tidak hadirnya negara untuk melindungi mereka yang menjadi korban intoleransi di pihak lain." ( brt/bbc)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !