Pemkab Sragen tertibkan Gunung Kemukus - Informasi Seputar Kita
Headlines News :
Home » » Pemkab Sragen tertibkan Gunung Kemukus

Pemkab Sragen tertibkan Gunung Kemukus

  • 28 November 2014
Ritual seks di Gunung Kemukus mendapat sorotan media Australia, SBS.

Pemerintah Kabupaten Sragen melakukan penertiban prostitusi di kompleks wisata ziarah Gunung Kemukus yang terletak di Dusun Gunungsari, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Kamis (27/11).
Penertiban ini dilakukan setelah liputan investigasi berjudul Sex Mountain disiarkan stasiun televisi Australia Special Broadcasting Service (SBS) pada 18 November lalu.
Penertiban yang melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja, Kepolisian Sektor Sumberlawang, serta Komando Rayon Militer Sumberlawan itu dilakukan terhadap para pemilik hiburan karaoke dan rumah penginapan di sekitar lokasi ziarah.
Tim gabungan juga mendata dan memberi peringatan kepada mereka untuk segera memiliki izin beroperasi.
"Gunung Kemukus adalah tempat untuk berdoa dan berziarah. Namun, banyak yang memanfaatkan untuk kegiatan yang kurang baik. Kami akan tertibkan dan mengembalikan fungsinya sebagai tempat ziarah," kata Sukanto, Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional Satpol PP Kabupaten Sragen.

Prostitusi

Menurut Kapolsek Sumberlawang, AKP Sudirjo, kegiatan prostitusi dilakukan di warung remang-remang di sebelah barat wisata ziarah Gunung Kemukus. Para pekerja seks komersial, lanjutnya, merupakan warga pendatang.
“Untuk penertiban ini kami sudah melakukan pembersihan kepada warga bukan asli (Desa) Pendem untuk minggir (diusir), " jelas AKP Sudirjo kepada kontributor BBC Indonesia, Fajar Sodiq.
Keterangan tersebut diamini Siti Khadijah, salah seorang warga Desa Pendem. Dia mengaku warga asli desa tidak tinggal di sekitar lokasi makam.
“Tidak, tidak ada. Anda lihat sendiri kan di sini, di bagian timur makam, sepi. Tidak ada anak kecil. Grup yang ramai ada di karaoke, di sebelah barat makam," kata Siti.
"Kalau di sini tidak berani karena dekat makam. Menghidupkan TV keras-keras juga tidak berani karena nanti mengganggu makam,” tambahnya.

Pemberitaan

Aksi penertiban dilakukan setelah stasiun televisi Australia Special Broadcasting Service (SBS) menayangkan liputan investigasi berjudul Sex Mountain pada 18 November lalu.
Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku ia langsung mengirim tim, berkoordinasi dengan Bupati Sragen, begitu berita mengenai Gunung Kemukus tersebar luas.
“Hari ini, orang-orang membahas itu (Gunung Kemukus) dan pemerintah harus menyikapi, ungkap gubernur.
Betapapun, kata Ganjar, ia tidak mau sekadar menutup, karena ada pemberitaan ramai. "Harus sistematis,” kata Ganjar.
“Ini pekerjaan yang serius, seperti halnya penutupan (lokalisasi) Dolly di Surabaya oleh (Wali Kota Surabaya) Ibu Risma, nyatanya prosesnya bertahun-tahun,” ujar Ganjar kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.

Mitos

Juru kunci wisata ziarah Gunung Kemukus, Tojiman, mengatakan jumlah puncak peziarah terjadi saat malam Jumat Pon dan malam Jumat Kliwon.
Beragam bisnis di sekitar lokasi ziarah Gunung Kemukus bertebaran, mulai dari parkir hingga karaoke.
Jumat Pon merupakan hari meninggalnya Pangeran Samudro—putra Sultan Trenggono yang dimakamkan di Gunung Kemukus. Sedang Jumat Kliwon merupakan peringatan 7 hari meninggalnya Pangeran Samudro.
Pada kedua momen itu, sedikitnya 5.000 orang peziarah mengunjungi Gunung Kemukus untuk ritual ‘ngalap berkah’ alias mencari berkah peruntungan.
Namun berdasar kepercayaan, upaya itu harus dilengkapi dengan hubungan seks dengan orang yang bukan pasangan resminya selama tujuh purnama.
Dan hubungan badan selama tujuh purnama tersebut harus pula dilakukan dengan orang yang sama.
Pada mulanya, baik lelaki atau perempuan yang datang untuk ngalap berkah, melakukan syarat persebadanan itu dengan sesama peziarah.

Penelitian

Pengajar Universitas Atmajaya Yogyakarta, Endang Sumiarni, pernah melakukan penelitian, yang dituangkan dalam buku berjudul ‘Seks dan ritual di Gunung Kemukus.
Menurutnya beberapa tahun belakangan, terjadi komersialisasi seks, yang dulunya merupakan tindakan suka sama suka di antara sesama peziarah sebagai bagian dari ritual.
Belakangan muncul para pekerja seks komersial menawarkan jasa bagi para peziarah yang segan mencari pasangan sesama peziarah, mengkomersialkan apa yang sebelumnya merupakan tindakan suka sama suka di antara sesama peziarah.
“Bahkan ketika ngalap berkah, ada beberapa bus berisi PSK-PSK yang didatangkan dari berbagai tempat, termasuk dari pesisir utara Jawa dan Jawa Barat,” kata Endang.
Bermunculan pula hotel dan losmen yang menawarkan fasilitas bagi pasangan-pasangan dadakan itu.
Dan memang, kata Endang, hal itu menambah pendapatan daerah setempat. Di sisi lain, sebagian penduduk setempat juga memanfaatkannya sebagai mata pencaharian dengan berjualan makanan, minuman, dan sebagainya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Administrator | My Site
Copyright © 2014. Informasi Seputar Kita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger